Jenis Fistula Yang Sering Terjadi – Fistula adalah saluran yang terhubung secara tidak normal antara dua rongga tubuh yang seharusnya terpisah. Fistula dapat terjadi di bagian tubuh tertentu, seperti vagina dan anus, serta di pembuluh darah. Jika tidak diobati, fistula dapat menyebabkan berbagai gangguan fungsi dan kesehatan tubuh.

Jenis Fistula Yang Sering Terjadi

Fistula dapat terbentuk di berbagai saluran atau organ tubuh seperti saluran kemih, anus, saluran pencernaan, vagina, hingga kulit. Banyak bagian tubuh atau pembuluh darah yang biasanya tidak terhubung, tetapi melalui cedera, pembedahan, penyakit, infeksi atau peradangan, dihubungkan oleh sebuah saluran.

Berikut ini adalah beberapa jenis fistula yang dapat terbentuk pada tubuh manusia:

  1. Fistula Gastrointestinal

Fistula gastrointestinal atau saluran pencernaan adalah fistula atau lubang yang terbentuk secara tidak normal pada saluran pencernaan, misalnya di lambung dan usus. Fistula gastrointestinal sering terjadi karena riwayat operasi perut, cedera atau luka tusukan pada rongga perut dan saluran pencernaan, radang saluran pencernaan, efek samping terapi radiasi pada rongga perut.

Fistula di saluran pencernaan dapat menyebabkan cairan lambung merembes keluar melalui lapisan lambung atau usus. Jika cairan lambung bocor ke kulit atau organ tubuh lainnya, kuman dari luar tubuh dapat masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan infeksi.

Ada beberapa jenis fistula yang dapat terbentuk di saluran pencernaan, yaitu:

  • Fistula usus, yaitu fistula yang terbentuk antara satu bagian saluran pencernaan dengan bagian lain, misalnya usus besar dengan usus kecil atau lambung dengan usus.
  • Fistula ekstra-intestinal, fistula yang terjadi ketika cairan lambung dari usus bocor ke organ tubuh lain, seperti kandung kemih, paru-paru, atau sistem pembuluh darah.
  • Fistula eksternal atau fistula kulit adalah jenis fistula yang terbentuk antara saluran pencernaan dan kulit yang menutupi tubuh.
  1. Fistula ani

Fistula ani adalah saluran kecil yang terbentuk di antara rektum, atau ujung usus besar, dan kulit di dekat anus. Fistula ani biasanya merupakan akibat dari infeksi di dekat anus yang menyebabkan penumpukan nanah atau abses di jaringan sekitarnya.

Fistula yang terbentuk di lubang anus dapat menyebabkan kulit di sekitar lubang anus terhubung dengan lubang anus sehingga feses dapat keluar melalui fistula. Satu-satunya cara mengobati fistula ani adalah melalui operasi.

Fistula ani dapat menyebabkan gejala berikut:

  • Iritasi pada kulit di sekitar anus
  • Sakit saat duduk, bergerak, buang air besar atau batuk
  • Keluarnya nanah atau darah saat buang air besar
  • Kesulitan mengontrol buang air besar
  • Anusnya bengkak dan terlihat merah
  • Demam

Selain fistula ani, lubang juga dapat terbentuk di daerah sekitar saluran anus dari uretra. Oleh karena itu, urin dapat keluar melalui fistula. Ini biasanya terjadi sebagai akibat dari striktur uretra.

  1. Fistula Pembuluh Darah

Fistula dalam vena juga disebut fistula arteriovenosa. Fistula ini adalah fistula yang terbentuk antara arteri dan vena. Jika darah biasanya mengalir dari arteri ke kapiler dan kemudian ke vena, fistula memungkinkan darah mengalir langsung dari arteri ke vena tanpa melewati kapiler. Akibatnya, suplai darah ke jaringan di bawah kapiler berkurang.

Fistula arteriovenosa biasanya terjadi di kaki, tetapi tidak mengecualikan bagian tubuh lainnya, seperti lengan, paru-paru, ginjal, atau otak. Jika tidak diobati, jenis fistula ini dapat menyebabkan komplikasi serius dan kerusakan pada jaringan atau organ di sekitarnya.

Mungkin hanya ini sedikit informasi diatas yang dapat kami berikan mengeni Jenis Fistula Yang Sering Terjadi, jika merasakan kesehatan anda terganggu segera lakukan pemeriksaan ke dokter terdekat untuk berkonsultasi agar masalah kesehatan cepat teratasi.