Pemeriksaan yang Mendeteksi Epidural Hematoma – Hematoma epidural adalah suatu kondisi di mana darah masuk dan menumpuk di ruang antara tengkorak dan lapisan yang menutupi otak. Penyebab utama dari kondisi ini adalah cedera pada kepala. Cedera yang terjadi meningkatkan risiko patah tulang tengkorak, kerusakan selaput lendir yang menutupi otak, dan gangguan pembuluh darah.
Pemeriksaan yang Mendeteksi Epidural Hematoma
Jika terjadi cedera kepala, sebaiknya segera pergi ke rumah sakit terdekat untuk pemeriksaan. Ada beberapa tes yang dapat Anda lakukan untuk mendeteksi hematoma epidural, seperti CT scan. Hematoma epidural yang dirawat dengan baik tentunya dapat menghindarkan Anda dari berbagai komplikasi yang cukup berbahaya, termasuk kematian.
Waspadalah terhadap cedera yang menyebabkan hematoma epidural
Anda harus selalu berhati-hati saat melakukan aktivitas untuk menghihalondari cedera kepala. Cedera pada kepala dapat menyebabkan patah tulang tengkorak, kerusakan pada lapisan yang menutupi otak, dan gangguan pada pembuluh darah. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko darah memasuki ruang antara tengkorak dan selaput otak. Hal ini menyebabkan terjadinya penumpukan darah di ruang tersebut sehingga seseorang mengalami hematoma epidural.
Penumpukan darah menyebabkan tekanan di rongga utama, berpotensi menyebabkan kerusakan otak. Paling sering, kondisi ini dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti usia, riwayat cedera kepala serius, konsumsi alkohol, dan tidak menggunakan keselamatan yang tepat saat berolahraga atau mengemudi.
Ini adalah gejala hematoma epidural
Gejala hematoma epidural dapat dirasakan oleh pasien untuk beberapa waktu setelah kecelakaan. Jangan ragu untuk segera menghubungi rumah sakit terdekat jika mengalami cedera kepala untuk menghindari gangguan kesehatan yang mungkin ditimbulkan oleh kondisi ini.
Hematoma epidural dapat menyebabkan pasien mengalami pusing, sakit kepala yang sangat mengganggu, mual, muntah, kejang, kelemahan pada setiap bagian tubuh, sesak napas dan kehilangan kesadaran. Bahkan tidak jarang, hematoma epidural dapat meningkatkan risiko koma pada pasien.
Studi Deteksi Hematoma Epidural
Ada beberapa jenis tes yang dapat Anda lakukan untuk mendeteksi hematoma epidural, seperti:
- Pemeriksaan fisik dilakukan untuk menilai kemampuan bergerak, keseimbangan, dan sensorik pada pasien yang baru saja mengalami cedera kepala.
- Tes neurologis digunakan untuk memeriksa keadaan fungsi sistem saraf pusat.
- CT scan atau MRI untuk memeriksa tulang tengkorak dan jaringan lunak di otak.
- EEG juga akan diambil untuk menilai aktivitas listrik di otak.
Itulah beberapa pemeriksaan yang harus dilakukan untuk mengetahui penyebab gangguan kesehatan yang Anda rasakan setelah mengalami cedera kepala.
Pengobatan hematoma epidural
Pengobatan akan disesuaikan dengan tingkat keparahan gejala yang terjadi. Secara umum, hematoma epidural dapat diobati dengan beberapa cara, seperti:
- Pembedahan digunakan untuk mengalirkan penumpukan darah yang terjadi.
- Penggunaan obat-obatan yang dapat digunakan untuk mengurangi tekanan pada kepala akibat penumpukan darah dan peradangan yang terjadi.
- Terapi rehabilitasi dilakukan untuk mengobati gejala yang menyebabkan orang dengan masalah gerakan, kelumpuhan dan mati rasa.
Tentunya pengobatan harus dilakukan dengan tepat untuk mengatasi kondisi ini. Hematoma epidural yang tidak ditangani dengan baik dapat meningkatkan risiko komplikasi kesehatan seperti hernia otak, kelumpuhan, hingga hydrocephalus.
Yuk, lakukan pencegahan dengan selalu menggunakan alat pelindung diri saat berkendara atau berolahraga. Selain itu, ingatlah untuk selalu berhati-hati dalam setiap aktivitas yang kita lakukan untuk menghindari hematoma epidural.
Berikut adalah penjelasan mengenai Pemeriksaan yang Mendeteksi Epidural Hematoma. Untuk informasi lebih lengkap Anda bisa tanyakan langsung kepada dokter dan juga jangan lupa untuk biaya dan juga paket medical check up untuk tes kesehatan fisik Anda.