Sulit Hamil pasca Keguguran – Kehamilan bisa menjadi momen paling membahagiakan bagi wanita. Namun, bisa juga menjadi hal yang menyedihkan ketika ibu mengalami keguguran. Memang benar, kehamilan bukanlah hal yang mudah bagi sebagian wanita, apalagi jika ada kondisi medis tertentu. Ada kalanya kehamilan tidak terjadi setelah ibu keguguran. Sebenarnya, apa yang menyebabkan hal ini terjadi? Berikut ulasan lengkapnya.
Sulit Hamil pasca Keguguran
Ketika seorang wanita yang pernah mengalami keguguran memiliki rencana untuk mencoba mendapatkan kehamilan kembali, waktunya mungkin tidak singkat dan bisa sangat sulit. Bukan tanpa alasan, keguguran adalah salah satu hal yang paling menyakitkan bagi wanita, jadi jangan heran jika Anda khawatir ketika harus menghadapi kehamilan berikutnya. Bahkan, banyak calon ibu bertanya pada diri sendiri apakah mereka bisa memiliki kehamilan yang sehat.
Perlu Anda ketahui, dokter biasanya akan menyarankan untuk tidak melakukan hubungan seks setidaknya selama dua minggu setelah keguguran untuk mencegah infeksi. Bahkan, wanita bisa berovulasi, bahkan hamil lagi dua minggu setelah keguguran.
Namun, ibu tetap harus siap secara fisik dan mental ketika mengharapkan kehamilan lagi karena meskipun dia bisa hamil lagi, dia mungkin tidak bisa mendapatkannya segera setelah keguguran.
Inilah sebabnya, wanita harus waspada terhadap apa yang dapat menyebabkan kesulitan mendapatkan kehamilan lagi setelah keguguran. Berikut adalah beberapa di antaranya:
- Efek kuretase
Kuretase dan pelebaran adalah prosedur untuk mengangkat jaringan dari dalam rahim. Dokter akan membersihkan lapisan rahim setelah keguguran atau aborsi. Bila prosedur ini dilakukan, bukan tidak mungkin akan terjadi komplikasi, meski jarang.
Misalnya, ada kerusakan pada leher rahim atau terbentuknya jaringan parut pada dinding rahim. Kedua hal ini bisa membuat wanita semakin sulit hamil, bahkan berisiko mengalami kemandulan.
- trauma
Trauma adalah dampak paling umum setelah seorang wanita mengalami keguguran. Padahal, bukan tidak mungkin trauma akan berkembang menjadi PTSD dalam jangka panjang. Namun tidak semua wanita mengalaminya, namun jika ibu merasakannya, tak ada salahnya meminta bantuan psikolog untuk memberikan penanganan segera. Anda dapat mengunduh dan mengobrol atau panggilan video langsung dengan psikolog kapan pun Anda membutuhkan bantuan.
- Stres yang Muncul pada Pasangan Pria
Wanita bukan satu-satunya orang yang sedih, trauma, dan stres saat keguguran. Pasangan juga mengalaminya, meski terkadang tidak ditunjukkan secara nyata. Sebaiknya, pasangan harus sering berkomunikasi setelah ini terjadi agar stres tidak berlarut-larut dan berkepanjangan. Pasalnya, stres pada pria yang mengalami depresi bisa menyebabkan kemandulan.
Jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin agar rencana kehamilan Anda selanjutnya lebih lancar dan tidak terlalu berisiko. Tak hanya wanita, pasangan juga wajib melakukan pemeriksaan untuk menghindari faktor risiko keguguran kembali. Segeralah buat janji pada dokter bertanya mengenai Paket Medical Check Up.